Draf Penelitian
Pengemis di Banda Aceh
Oleh : Nurul
Silvia
1.
Pak Sufyan
Setelah saya melakukan
penelitian beberapa hari ini, saya dapat mewawancarai seorang pengemis yang
bernama Sufyan, beliau tinggal di daerah Punie, mata ie Aceh Besar. Beliau
berumur 50 tahun, dan memiliki 1 orang istri 2 orang anak.
Tempat biasa beliau melakukan
pekerjaannya adalah di Mesjid Raya Baiturrahman, beliau biasa melkukan kegiatan
pengemis sendirian. Beliau tinggal di Banda aceh bersama istri dan
anak-anaknya.
Beliau melakukan pekerjaan ini
dimulai dari pukul 08.00 pagi sampai dengan menjelang magrib, dan beliau telah
melakukan pekerjaan ini selama 8 tahun, karena keterbatasan fisik, beliau
menderita tuna netra(buta)
Beliau melakukan pekerjaan ini biasanya
di mesjid raya, tapi jika ada teman/keluarga yang bersedia menemani beliau bisa
pergi dan masuk-masuk ke warung-warung atau kerumah-rumah masyarakat.
Beliau melakukan pekerjaan ini
setiap hari,jka memang kesehatannya memungkinkan, dari beberapa lokasi yang
beliau datangi, semua memperoleh penghasilanyang tidak tentu, dan perhari
rata-rata pak Sufyan mendapatkan uang berkisar antara 80.000,00 sampai
100.000,00.
Dan uang tersebut digunakan
untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, walupun tidak berlebih, tapi dengan
pendapatan yang tadi, bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga pak Sufyan, yang
menjadi tanggungan dari pak Sufyan adalah istri dan kedua anaknya yang masih
kecil-kecil.
Pak Sufyan tidak mempunyai simpanan
dalam bentuk apapun, baik yang tersimpan di Bank, maupun tersimpan dalam bentuk barang. Jika beliau mengajak teman untuk menemani
beliau melakukan pekerjaan ini, maka
hasilnya akan dibagi 2, jika pak Sufyan mendapat 50.000 maka akan dibagi
menjadi 25.000- 25.000 per/orang.
Baik keluarga maupun tetangga,
menganggap pekerjaan pak Sufyan ini biasa saja, karena menurut mereka pekerjaan
ini, memang wajar dilakukan oleh pak Sufyan demi memenuhi kebutuhan
sehari-hari, dan tidak ada yang melarang pak Sufyan melakukan pekerjaan ini.
Pak Sufyan tidak pernah ditawari
pekerjaan lain karena keterbtasan fisik beliau, yang mengalami kebutaan. Beliau
tidak merasa risih ketika meminta-minta kepada orang lain karena tidak ada
pekerjaan lain yang mungkin dikerjakan oleh beliau selain mengemis.
Dari keluarga Pak Sufyan , hanya
pak Sufyan yang bekeja sebagai peminta-minta. Sebelum memulai pekerjaan ini pak
Sufyan tidak mempunyai pekerjaan apa-apa, dan apabila beliau berdiri dilampu
lalu linta(trafig light) satpol pp sering memerintahkan pak Sufyan untuk pergi
dari sana, itu juga demi keselamatan pak Sufyan.
Sebelum beliau menikah, dinas
sosial penah mengajar beliau, ketika beliau masih berada di sekolah braile,
tapi itu tidak beliau lanjutkan karena beliau sudah menikah. Dan ketika pak
Sufyan meminta ke Dinas Sosial, Dinas Sosial tidak memrberikan bantuan kepada
pak Sufyan.
Menurut observasi dilapangan
tepatnya di mesjid Raya Baiturrahman, keadaan fisik dari pak Sufyan, Paka
Sufyan mengalami kebutaan, dan kaedaan tersebut alami tidak dibuaat-buatnya,
model yang dilkukan oleh beliau dngan membawa tongkat dan sebuah ember kecil
yang disangkut diatas tongkat tersebut,
cara pak Sufyan mendapat simpati dari orang lain dengan bershalawat ketika pak
sufyan mengemis, raut wajahnya menunjukkan raut yang biasa saja tidak
dibuat-buat.
Kata-kata yang diucapkan ketika
meminta-minta dan setelah diberikan shadaqh adalah “sedeqah bacut,sedeqah
bacut” dan setelah diberi pak Sufyan akan mengucapkan terima kasih dan
membacakan doa untuk yang telah memberikannnya sedeqah.
Kebanyakan pengemis setelah diberi
shadaqah mengucapkan “Alhamdulillah”, dan berusaha tersenyum, jika dilihat dari
respons masyarakat, ada yang acuh terhadap para pengemis ada juga yang tidak
perdui sama sekali, ada yang membuang muka, bermacam-2 ragam respons
masyarakat.
2.
Tasmiati
Wanita Tua ini berumur 58 tahun,
kelahiran Bambi sigli, hanya menyelesaikan pendidikan hanya sampai setaraf tingkat SD. Di banda aceh , wanita ini
tinggal didaerah Kampung jawa.
Di Banda aceh, wanita ini tinggal
dirumah sewa, bersama saudara yang dari kampung, beliau melakukan pekerjaan ini
sudah 8 tahun, sejak tahun 2003. Wanita ini, pualng kedaerah asalnya ketika
musim lebaran, ketika selesai lebaran kembali lagi ke Banda aceh melanjutkan
pekerjaan ini lagi.
Ibu
ini berangkat dari rumah sekitar jam 10.00 pagi dan kembali sekitar jam
19.00 menjelang magrib. Cara dari ibu ini melakukan pekerjaannya dengan
berjalan diwarung-warung, rumah-rumah masyarakat.
Pekerjaan ini dilakukan pada setiap
harinya, dan penghasilan yang didapatkan
biasanya 20 .00 sampai 50.00 perharinya, dan biasanya hari minggu hari paling
banyak mendapatkan sedeqah.
Uang hasil dari sedeqah tersebut
dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari, dan juga kebutuhan sekolah anak, dan
itu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dan yang menjadi
tanggungan dari wanita ini adalah ibu dan anak dari wanita tersebut. Dan beliau
tidak mempunyai uang simpanan dirumahnya.
Pekerjaan ini yang dilkukan ini
melibatkan orang lain, yaitu sesama pengemis yang lain. Tanggapan dari para
tetangga mereka melarang melaukan pekerjaan ini, tapi karena beiau membutuhkan
, maka dari itu beliau tetap melukan pekerjaan ini.
Wanita tidak pernah ditawari
pekerjaan lain, karena keterbatasan fisik, cacat dikakinya, oleh karena itu
tidak ada yang menarwarkan pekerjaan kepada wanita ini. Pekerajaan ini,
dikerjakan karena keinginan sendiri demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan
kebutuhab anak dari ibu ini, serta tanggungan ibu beliau.
Wanita ini memilih Bandaaceh
sebagai tempat bekerja seperti ini,
karena Banda aceh, mempunyai potensi mendapatkan banyak sedeqah karena
pusat ibukota Aceh. Wanita ini tidak
pernah dikjar-kejar oleh satpol pp tapi diperintah untuk pindah, jika ada
acara-acara penting di Mesjid Raya Baiturrahman.
Setelah melakukan observasi,
dihari sesudahnya, keeadaan fisik ibu tersebut, cacat dibagian kakinya, keadaan
tersebut kemungkinan besar dibuat-buat. Cara model mengemis dari pengemis
tersebut, dengan duduk di depan pintu mesjid Raya Baiturrahman dan
menengadahkan tangan.
Raut wajah yang ditunjukkan
memelas dan ingin belas kasihan dari orang lain. Tidak ada kata-kata yang
diucapkan hanya menengadahkan tangan, dan mengucapkan Alhamduliilah ketika kita
memberinya.
Respons masyarakat terhadapa
aktivitas pengemis, ada yang terus memberi, ada yang berlalu begitu saja.
Demikian observasi
saya di Mesjid raya Baiturrahman.
.................................... end...............................................
Penilaian ini memang tidak sepenuhnya salah, tetapi kita juga harus melihat fenomena yang lebih luas, bahwa tidak sedikit orang-orang sukses yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Dengan kata lain, IQ tinggi, lulusan sekolah terbaik dan spesialisasi yang terkenal hanyalah bagian dari penunjang kesuksesan.
Sebagian pakar menilai bahwa untuk mencapai sukses, kematangan pribadi seseorang sangat dibutuhkan. Sebab kematangan pribadi akan mengantarkan seseorang pada sikap optimis dan kesadaran bahwa apa yang dicita-citakannya akan mudah diraih.
Di sisi lain, meraih kesuksesan jelas bukanlah perkara gampang. Ketika kita berusaha untuk meraih apa yang kita inginkan, tentu banyak tantangan yang harus dihadapi. Ada kalanya seseorang begitu tegar, tetapi tidak sedikit juga yang patah semangat bahkan menyerah karena merasa tidak sanggup menghadapi tantangan yang ada di depannya.
Pada saat semacam inilah, rasa percaya diri sangat penting ditumbuhkan. Banyak ahli menilai bahwa percaya diri merupakan faktor penting yang menimbulkan perbedaan besar antara sukses dan gagal. Karenanya, tidak sedikit pula yang memberikan pandangannya mengenai teknik-teknik membangkitkan rasa percaya diri. Berikut ini adalah 2 kiat guna membangun percaya diri.
Pertama, berani menerima tanggung jawab. Gerald Kushel, Ed.D., direktur The Institute of Effective Thinking, pernah mengadakan penelitian terhadap sejumlah manajer. Dari penelitian tersebut, Kushel menyimpulkan bahwa ia menemukan sifat terpenting yang dimiliki oleh hampir semua manajer yang memiliki kinerja tinggi.
Dan sifat tersebut adalah rasa tanggung jawab yang mendorong mereka untuk tampil "sempurna" tanpa peduli pada hambatan apapun yang menghadangnya. Sebaliknya, manajer yang berkinerja buruk dan gagal mencapai kapasitas maksimumnya cenderung melimpahkan kesalahannya pada siapa saja.
Kedua, kembangkan nilai positif. Jalan menuju kepercayaan diri akan semakin cepat manakala kita mengembangkan nilai-nilai positif pada diri sendiri. Menurut psikolog Robert Anthony, PhD., salah satu cara untuk mengembangkan nilai-nilai positif adalah dengan menghilangkan ungkapan-ungkapan yang mematikan dan menggantinya dengan ungkapan-ungkapan kreatif. Dia menganjurkan membuat peralihan bahasa yang sederhana tapi efektif dari pernyataan negatif ke pernyataan positif. Misalnya, mengganti kata, "Saya tidak bisa," menjadi, "Saya bisa”
Sesudah perhitungan kita matang, selanjutnya kepercayaan diri akan bertambah dengan memperkokoh ibadah dan doa, karena doa dan ibadah dapat mengundang pertolongan Allah. Semakin kokoh ibadah kita, shalat kita, makin kuat doa-doa kita, dan keyakinan kita dengan pertolongan Allah, maka itu bisa meningkatkan percaya diri.
Kita harus benar-benar menyadari bahwa Allah menciptakan kita benar-benar dengan perhitungan dan pertimbangan Yang Mahacermat. Seperti di firmankan Allah SWT dalam Quran surat at-Tiin ayat 4, "La qad khalaqnal insaana fii ahsani taqwiim" (Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya).
.................................... end...............................................
Kiat Sukses Membangun Kepercayaan Diri
Dalam dimensi yang sangat luas,
sukses adalah milik semua orang. Tetapi, tidak semua orang tahu bagaimana cara
mendapatkan atau meraih kesuksesan. Kebanyakan orang menilai bahwa kesuksesan
adalah milik orang-orang yang ber-IQ tinggi, lulusan sekolah terbaik dan
memilih spesialisasi yang paling terkenal. Penilaian ini memang tidak sepenuhnya salah, tetapi kita juga harus melihat fenomena yang lebih luas, bahwa tidak sedikit orang-orang sukses yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Dengan kata lain, IQ tinggi, lulusan sekolah terbaik dan spesialisasi yang terkenal hanyalah bagian dari penunjang kesuksesan.
Sebagian pakar menilai bahwa untuk mencapai sukses, kematangan pribadi seseorang sangat dibutuhkan. Sebab kematangan pribadi akan mengantarkan seseorang pada sikap optimis dan kesadaran bahwa apa yang dicita-citakannya akan mudah diraih.
Di sisi lain, meraih kesuksesan jelas bukanlah perkara gampang. Ketika kita berusaha untuk meraih apa yang kita inginkan, tentu banyak tantangan yang harus dihadapi. Ada kalanya seseorang begitu tegar, tetapi tidak sedikit juga yang patah semangat bahkan menyerah karena merasa tidak sanggup menghadapi tantangan yang ada di depannya.
Pada saat semacam inilah, rasa percaya diri sangat penting ditumbuhkan. Banyak ahli menilai bahwa percaya diri merupakan faktor penting yang menimbulkan perbedaan besar antara sukses dan gagal. Karenanya, tidak sedikit pula yang memberikan pandangannya mengenai teknik-teknik membangkitkan rasa percaya diri. Berikut ini adalah 2 kiat guna membangun percaya diri.
Pertama, berani menerima tanggung jawab. Gerald Kushel, Ed.D., direktur The Institute of Effective Thinking, pernah mengadakan penelitian terhadap sejumlah manajer. Dari penelitian tersebut, Kushel menyimpulkan bahwa ia menemukan sifat terpenting yang dimiliki oleh hampir semua manajer yang memiliki kinerja tinggi.
Dan sifat tersebut adalah rasa tanggung jawab yang mendorong mereka untuk tampil "sempurna" tanpa peduli pada hambatan apapun yang menghadangnya. Sebaliknya, manajer yang berkinerja buruk dan gagal mencapai kapasitas maksimumnya cenderung melimpahkan kesalahannya pada siapa saja.
Kedua, kembangkan nilai positif. Jalan menuju kepercayaan diri akan semakin cepat manakala kita mengembangkan nilai-nilai positif pada diri sendiri. Menurut psikolog Robert Anthony, PhD., salah satu cara untuk mengembangkan nilai-nilai positif adalah dengan menghilangkan ungkapan-ungkapan yang mematikan dan menggantinya dengan ungkapan-ungkapan kreatif. Dia menganjurkan membuat peralihan bahasa yang sederhana tapi efektif dari pernyataan negatif ke pernyataan positif. Misalnya, mengganti kata, "Saya tidak bisa," menjadi, "Saya bisa”
Sesudah perhitungan kita matang, selanjutnya kepercayaan diri akan bertambah dengan memperkokoh ibadah dan doa, karena doa dan ibadah dapat mengundang pertolongan Allah. Semakin kokoh ibadah kita, shalat kita, makin kuat doa-doa kita, dan keyakinan kita dengan pertolongan Allah, maka itu bisa meningkatkan percaya diri.
Kita harus benar-benar menyadari bahwa Allah menciptakan kita benar-benar dengan perhitungan dan pertimbangan Yang Mahacermat. Seperti di firmankan Allah SWT dalam Quran surat at-Tiin ayat 4, "La qad khalaqnal insaana fii ahsani taqwiim" (Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar