Jumat, 30 November 2012

LeAvE mE :'(

without u A*o*u*C*R

aku ingin jatuh cinta lagi pada kelebat senja yang berkabut.
padamu yang setia mendengarkanku dulu 2 tahun yang lalu.
lalu aku mulai memilah-milah mana cintaku yang dulu?
mana cintaku yang baru?
aku menyerah Allah.

Allah aku jatuh cinta lagi. inginku.
selalu jatuh padamu, yang memberiku cerita berwarna merah jambu.
yang menawarkanku pada kenyataan yang menyakitkan aku harus melepasmu.

aku bahagaia jika kau ada disini.
sebenarnya.
Tidak ingin menjadi munafik, aku mengatakan yang sebenarnya. aku masih jatuh cinta padamu, pada laki-laki yang ingin mendengarkan aku berbicara, berkata, dan bercerita.

Allah. aku tidak butuh dia membalas segalanya.
tapi jika ada setitik cahaya itu, untuk aku sangat berbahagia sekali.
ah cinta, benarkah ini cinta?
atau ini hanya rasa suka yang terlampau besar aku rasa.

aku sakit jika terus melihatmu bisa bercengkrama dengan yang lain, tidak denganku.
Allah ampuni aku
:'(
rasanya seperti menjetikkan air kemuka ketika terbangun dari tidur.
rasanya seperti tersentak dan terbangun dari mimpi panjang ketika terbangun.
aku sendiri...
tanpamu
tanpa cerita yang berwarna biru lagi
cerita yang pernah kita miliki dulu.
2 tahun yang lalu bersama suara sebening alam.
ah cinta selalu ada kata yang tersimpan disini.

@radhida 30 November 2012

Jumat, 23 November 2012

ReTaK



Adakah cerminnya rentak oleh waktu.
mengubur mimpi dan angan masalalu.
ini tentang ketidakpastian.

Allah, apa yang harus kukatakan pada_MU.
jika nanti aku bertemu dalam simpuhku.
aku gagal, menjadi lentera bagi mereka.
harusnya, aku bisa menerangi mereka dengan cintaku.

Aku juga hamba_MU, yang tersaruk-saruk memikul perih.
Allah, ini sujud penghambaanku yang paling agung.
Aku menyembah_MU, satu2nya sesembahan.

Jika ini luka yang bisa sembuh.
sembuhkanlah Rabb..
kami tidak miliki kuasa yang lebih besar dari kuasa_MU.

Allah, hamba lelah.
hamba ingin menyerah dalam teka-teki_MU ini.
tapi hamba tahu, sebab Engkau terlalu mencintaiku, maka ini Engkau memberiku
ujian yang begitu dalam menusukku.
Allah, ampuni aku.
jika ini adalah balasana dari dosa-dosaku, hamba ikhlas Rabb.
asalkan Engkau selalu beserta hamba. :)

'Radhida 24 November '12.
with Khalida Trisna Ramadhani.

Senin, 19 November 2012

PudaR


kala cerita sahabat menjauh.
apa masih milki tempat untuk berlabuh.
Allah ini janjiku pada_MU.

kenapa perihnya seperti menusuk-nusuk rongga dada ini
rasanya seperti ribuan tapak ku tempuh demi menjaganya
Allah, kenapa perihnya seperti ini?
sahbat menjauh?
ada cinta yang pudar disana

harusnya kita bisa memahami, kasih sayang tidak untuk diperhitungkan.
dia hadir anugrah dari Ilahi
bagi kita yang bersahabat
bagi kita yang bersaudara.
Allah, apa ini ujian?
ataukah adzab? karena hamba tak sanggup menjaga mereka.

Allah......
aku ingin menyerah
tapi aku tahu,,,,,,
Engkau selalu disin , lebih dekat dari urat nadi kami.

Rabu, 14 November 2012

DeRmaGa

Cerita Awal Tahun


ini mengenai apa y gak pernah aku fikir selama ini.
aku makin terluka denga keadan pahit kek gini.
apa aku terlau bersalah?
aku hanya wanita biasa...( kata Krisdayanti)

lalu, kenapa aku sebegini sakit nya?
 
kalau kata temanku " aku terlalu berharga unutk laki-laki seperti dia"

tapi aku juga bukan bidadari seperti yang dibayangkan orang....
sakid rasanya...
aku butuh cinta yang bisa kuletakkan disi hatiku..
tapi aku sadar, Allah tidak menyukai hal-hal begini.


benar-benar galau


Allah ampuni aku...
aku hanya sedang risau, mungkin kurang mengajiku,
atau tahajudku berantakan...
Allah...
Aku bahagia selalu ada Engkau disini, disisi lain hatiku..

14 NOveMber '12
awal tahun baru....

^_^

Senin, 29 Oktober 2012

tentang siang ini

masih TenTang Hujan ini adalah cerita indah hari ini.
aku merasakan hadirnya cinta dalam hatiku, dalam bentuk yang lain
dalam bentuk penghambaan paling agung terhadap Tuhan kita Allah.

Allah, aku mencitai MU, bantu aku jalani jalan menuju keridahaan_MU.
walau dengan berlutut dan merangkak
aku rela Rabb
asal aku berada didekat MU.
Allah jangan tinggalkan aku.

by : Vi na Yildiz

Minggu, 28 Oktober 2012

Hujan

Hujan di penghujung Oktober






aku gadis itu, gadis hujan. yang menapaki jalan penuh duri,
aku lelah sendirian menapaki jalan ini.
ku hitung satu persatu butirannya, lalu kutemui wajahmu dsalah satu butirannya.


aku bukanlah manusia suci, yang nyatanya bersih dari segala noda dan dosa.
aku juga hambanya, yang tersungkur dalam deretan dosa-dosa kecil yang menggunung
Allah aku takut.

ini hujan kesekian aku kesepian, aku butuh Engkau Ya Allah.
bila miliki teman, aku ingin mereka mengerti inginku. salahkah, aku yang berharap padaMU.
aku hanya takut engkau meninggalkanku lagi seperti semua cinta yang pernah kupunya.

YA Allah ini adalahtiti dimana aku menyerah membuat dia kembali padaku
hujan ini menandakan aku seutuhnya milikMU,
dan aku pasrahkan semua padamu.

seperti hujan pasrah membasahi bumi

by . Vi Na Yildiz

Jumat, 26 Oktober 2012

persahabatan

 ^_^

FamilY


Ini adalah nilai yang telah kita bangun mohon dipertahankan yia....
kita merajut ini sama-sama, dari masi cupu, masih semester 1 awal semester2



  dari formasi lengkap hingga jadi begini, yang pada pergi dan pisah-pisah.




dan sekarang , semuanya pada sibuk dengan urusan masing, salah satunya ini, pada sibuk diorganisasi, yang laen sibuk ngajar, yang nun jauh dijakarta sana sibuk kerja

..











dany iah..... jadi pada kangen untuk ngembaliin semua seperti untuh lagi.... we are family



by bunda tersayang kapan kita dalm formasi lengkap lagi???



puisi



"saturday"

katakan pada mereka pada sabtu yang membuat hatiku merona.
aku mencintaiMU Allah, dalam segenap puja dan pujiku, kaulah yang terindah.

Allah, setiap harimu penuh kejutan , tentu juga sabtu, entah kenapa setiap sabtu, kumerasakan dirimMU lebih dekat, disini Rabb... dihatiku.
Rabb.. semoga sabtu esok lebih berkah...



Amin

By : Vi Na Yildiz

this for u


Aku, kamu, dan Cerita ini



Ada satu dimana kita seperti tersesat dalam tanya, dalam sebuah ketidakpastian, dalam sebuah kepingan yang tak utuh. Dimana saat itu kita kehilangan arah, kehilangan pijakan. Semua terasa pada satu titik yakni nol.
Aku merasakan itu, saat semua luka berpendar dalam sebuah ketidakpastian, aku tergugu dalam cermin retak, tersudut dibalik jendela yang berkabut. Aneh semua seperti sebuah mimpi. Aku selalu percaya pada sebuah persahabatan, aku menghargai semua orang yang menawarkan persahabatan padaku.
Tapi ada pada satu titik dimana, ini adalah kuasaku yang paling terakhir, ini adalah akhir dimana, tidak ada lagi air mata, tidak ada lagi jeritan penuh rasa sakit. Tidak ada hangatnya sebuah pelukan persahabatan.
Aku menyerah pada ketentuan_MU, tidak ada kuasaku melebihi kuasa_MU, Engkaulah yang Maha Agung, kiranya ini adalah balasan dari dosa-dosa hamba dari masalu, berikanlah kekuatan untuk menjalaninya. Bimbing hamba ya Rabb, sebab ini terlalu perih dan sakit.
Aku tak pernah menyangka ini akan terasa sangat tidak adil bagiku, setidaknya itu yang kurasa pada awalnya. Aku tak pernah mengerti, apa setiap orang sebegitu jahatnya padaku? Menusukku, mencaciku? Berpura-pura manis padaku?? Aku tak pernah menyangka, luka itu nyaris membuatku hampir terbunuh, dalam kesakitan.
Lalu. Aku bertanya pada cermin yang yang retak, dimanakah posisiku sebenarnya?? Terinjak-injak, tersamarkan dalam rayuan kata dari bibir manis penuh dusta. Aku tak ingin berprasangka buruk pada Allah dengan memperkenalkan kita? Mungkin Allah sedang mengujiku dengan ujian maha dahsyat ini.
Aku sudah berusaha ikhlas, ketika semua mimpi yang ku miliki terenggut dengan paksa, aku  sudah ikhlas ketika cinta penuh bunga yang kuharap di hempas begitu saja. Tapi jangan menyeretku lagi dalam pusaran penuh luka. Aku lelah ya Allah. Terlalu banyak yang harus kupikul, apakah harus dengan ini lagi.
Aku sudah menjaga jilbabku ini dengan susah payah, berjuta caci maki kudapat demi menjaga caraku bertutur, dan menghadapi orang-orang, ku mohon jangan karenamu hancur semua reputasi orang-orang yang berjalan sejalan denganku dalam perjalanan dakwah ini.
Terserah kau ingin membuat cerita apalagi untuk menghinaku, untuk menumpahkan semua inginku kedalam kubangan lumpur. Aku memutuskan untuk meninggalkan kalian, meninggalkan semua yang berhubungan denganmu, bukanku jahat, tapi aku memutuskan berhenti dari bersikap terlalu baik pada orang-orang yang menusukku dari dalam.
 
Kau boleh, menunjukkan air matamu, menunjukkan wajah dan kata manismu kepada semua orang, kepada orang-orang yang kusayang dan orang-orang yang pernah menjadi bagian penting dalam hidupku. “TERSERAH”, aku tidak perduli, itu urusanmu, bukan urusanku.
Aku telah menyerahkan semua hatiku padamu, memperkenalkan semua orang-orang terbaik dalam hidupku padamu, aku telah memberikan semua yang bisa kuberi padamu. Lalu apalagi yang harus kuberikan?
 
Lalu, kini saat semua mimpi telah kuberikan kepadamu, kau sia-siakan begitu saja? Dimana harga dirimu? Aku telah berjuang menyembuhkan hatiku, lalu kau mepermainkan mereka begitu saja? Dengan kata manis dan nasehatmu? Demi Allah, apa yang harus aku lakukan? 
 
Dulu, aku bisa memberimu pengetahuan yang aku tahu, tapi aku sadar aku juga bukanlah makhluk sempurna, aku juga masih tertatih memikul beban berat didalam hidupku, aku juga masih membersihkan hatiku dengan susah payah. Tak ingin dikatakan munafik, lebih baik aku berdiam diri dengan memperhatikanmu dari jauh.
 
Aku lelah menjadi kepingan yang tak berarti, tapi ku bertahan karena aku masih punya banyak hal dihidup ini yang harus aku kejar, yang harus aku jaga. Izinkan aku menjadi diriku sendiri yang tidak terlalu manis pada orang lain tapi tidak juga terlalu menjaga jarak, semua biasa saja, terlalu sakit rasanya jika terlalu dekat dengan orang yang kau sayang tapi berpura-pura manis dihadapanmu. Semua seakan-akan palsu dan penuh omong kosong.
 
Ya Allah, aku tak sanggup lagi memikul beban ini sendirian, tidak jelas aku harus memulai hidupku ini darimana lagi, aku ingin bahagia dengan cara yang kupunya, dengan cara yang Engkau ridhai.
Ini titik terakhir dimana aku tak ingin lagi disangkut pautkan namamu dan namaku....
innaf....
By : Nurul silvia      

my story

Serpihan Cerita di Mei penuh Cinta



Andai aku tahu apa arti dari setiap kejadian ini, aku hanyalah manusia biasa yang mencoba bertahan ketika badai besar itu datang. Aku baru saja sembuh dari kisah yang tak terbaca, haruskah aku merasakan sakit lagi karena sebuah kisah dari masa lalu, yang kemudian bersanding dengan masa kiniku.
Menyedihkan ketika sesorang meminta mimpi yang pernah kau simpan rapat-rapat dalam hatimu. Seperti itu juga aku, aku sudah merelakan semuanya, haruskah aku mempertanyakan lagi kenapa semua kenangan yang hadir dari masa lalu itu nyaris menusukku.
Rabbi, ampuni kesalahanku, ampuni segala perih yang kupunya ini, kiranya ini adalah balasan kesalahan dari masa lalu ku, aku terima.
Ini adalah kesalahan yang harus ku perbaiki, bagaimanapun caranya. Ya Allah kiranya boleh meminta, hapuskan segala noda masa lalu itu, dan berikan aku keikhlasan untuk menerima masa depanku.
Allah, aku ingin segala masa lalu itu menjadi pelajaran agar tidak jatuh lagi kelubang yang sama, bahkan keledai pun tidak pernah jatuh dilubang yang sama, aku manusia ya Rabb, sebaik-baik makhluk ciptaanMu, tapi kenapa ku begitu bodoh.
Apakah ujian darimu ini, pertanda hamba belum bisa melewati yang lama, hamba telah tertatih-tatih memikul duka yang lama bahkan nyaris setiap hari air mata itu jatuh, tapi kini ketika badai itu baru saja beranjak dari hidupku, aku harus melihat lagi kisah yang dulu pernah ada ,kisah yang berbeda dengan ini, kisah yang pernah mengisi lukaku dengan senyuman penuh bunga, dulu.
Allah, begitu banyak luka yang harus kulewati. Sendirian penuh air mata, tidak berusaha menghapusnya, apa yang sebenarnya harus ku inginkan??? Hatiku penuh tusukan-tusukan paku yang membuat aku berdarah-darah.
Ini untuk kesekian kalinya, aku sendirian memungut kepingan-kepingan hatiku. Jika Kau izinkan, kumohon kembalikan lagi lega yang baru kurasa beberapa waktu belakangan ini.
Amin Rabb
                                                                                                                                      ‘ Mei 12