Serpihan Cerita di Mei penuh Cinta
Andai aku tahu apa arti dari setiap kejadian ini, aku hanyalah manusia biasa
yang mencoba bertahan ketika badai besar itu datang. Aku baru saja sembuh dari
kisah yang tak terbaca, haruskah aku merasakan sakit lagi karena sebuah kisah
dari masa lalu, yang kemudian bersanding dengan masa kiniku.
Menyedihkan ketika sesorang meminta mimpi yang pernah kau simpan rapat-rapat
dalam hatimu. Seperti itu juga aku, aku sudah merelakan semuanya, haruskah aku
mempertanyakan lagi kenapa semua kenangan yang hadir dari masa lalu itu nyaris
menusukku.
Rabbi, ampuni kesalahanku, ampuni segala perih yang kupunya ini, kiranya ini
adalah balasan kesalahan dari masa lalu ku, aku terima.
Ini adalah kesalahan yang harus ku perbaiki, bagaimanapun caranya. Ya Allah
kiranya boleh meminta, hapuskan segala noda masa lalu itu, dan berikan aku
keikhlasan untuk menerima masa depanku.
Allah, aku ingin segala masa lalu itu menjadi pelajaran agar tidak jatuh
lagi kelubang yang sama, bahkan keledai pun tidak pernah jatuh dilubang yang
sama, aku manusia ya Rabb, sebaik-baik makhluk ciptaanMu, tapi kenapa ku begitu
bodoh.
Apakah ujian darimu ini, pertanda hamba belum bisa melewati yang lama, hamba
telah tertatih-tatih memikul duka yang lama bahkan nyaris setiap hari air mata
itu jatuh, tapi kini ketika badai itu baru saja beranjak dari hidupku, aku
harus melihat lagi kisah yang dulu pernah ada ,kisah yang berbeda dengan ini,
kisah yang pernah mengisi lukaku dengan senyuman penuh bunga, dulu.
Allah, begitu banyak luka yang harus kulewati. Sendirian penuh air mata,
tidak berusaha menghapusnya, apa yang sebenarnya harus ku inginkan??? Hatiku
penuh tusukan-tusukan paku yang membuat aku berdarah-darah.
Ini untuk kesekian kalinya, aku sendirian memungut kepingan-kepingan hatiku.
Jika Kau izinkan, kumohon kembalikan lagi lega yang baru kurasa beberapa waktu
belakangan ini.
Amin Rabb
‘ Mei 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar