masih TenTang Hujan ini adalah cerita indah hari ini.
aku merasakan hadirnya cinta dalam hatiku, dalam bentuk yang lain
dalam bentuk penghambaan paling agung terhadap Tuhan kita Allah.
Allah, aku mencitai MU, bantu aku jalani jalan menuju keridahaan_MU.
walau dengan berlutut dan merangkak
aku rela Rabb
asal aku berada didekat MU.
Allah jangan tinggalkan aku.
by : Vi na Yildiz
Senin, 29 Oktober 2012
Minggu, 28 Oktober 2012
Hujan
Hujan di penghujung Oktober
aku gadis itu, gadis hujan. yang menapaki jalan penuh duri,
aku lelah sendirian menapaki jalan ini.
ku hitung satu persatu butirannya, lalu kutemui wajahmu dsalah satu butirannya.
aku bukanlah manusia suci, yang nyatanya bersih dari segala noda dan dosa.
aku juga hambanya, yang tersungkur dalam deretan dosa-dosa kecil yang menggunung
Allah aku takut.
ini hujan kesekian aku kesepian, aku butuh Engkau Ya Allah.
bila miliki teman, aku ingin mereka mengerti inginku. salahkah, aku yang berharap padaMU.
aku hanya takut engkau meninggalkanku lagi seperti semua cinta yang pernah kupunya.
YA Allah ini adalahtiti dimana aku menyerah membuat dia kembali padaku
hujan ini menandakan aku seutuhnya milikMU,
dan aku pasrahkan semua padamu.
seperti hujan pasrah membasahi bumi
by . Vi Na Yildiz
aku gadis itu, gadis hujan. yang menapaki jalan penuh duri,
aku lelah sendirian menapaki jalan ini.
ku hitung satu persatu butirannya, lalu kutemui wajahmu dsalah satu butirannya.
aku bukanlah manusia suci, yang nyatanya bersih dari segala noda dan dosa.
aku juga hambanya, yang tersungkur dalam deretan dosa-dosa kecil yang menggunung
Allah aku takut.
ini hujan kesekian aku kesepian, aku butuh Engkau Ya Allah.
bila miliki teman, aku ingin mereka mengerti inginku. salahkah, aku yang berharap padaMU.
aku hanya takut engkau meninggalkanku lagi seperti semua cinta yang pernah kupunya.
YA Allah ini adalahtiti dimana aku menyerah membuat dia kembali padaku
hujan ini menandakan aku seutuhnya milikMU,
dan aku pasrahkan semua padamu.
seperti hujan pasrah membasahi bumi
by . Vi Na Yildiz
Jumat, 26 Oktober 2012
persahabatan
FamilY
Ini adalah nilai yang telah kita bangun mohon dipertahankan yia....
kita merajut ini sama-sama, dari masi cupu, masih semester 1 awal semester2
dari formasi lengkap hingga jadi begini, yang pada pergi dan pisah-pisah.
dan sekarang , semuanya pada sibuk dengan urusan masing, salah satunya ini, pada sibuk diorganisasi, yang laen sibuk ngajar, yang nun jauh dijakarta sana sibuk kerja
..
dany iah..... jadi pada kangen untuk ngembaliin semua seperti untuh lagi.... we are family
by bunda tersayang kapan kita dalm formasi lengkap lagi???
puisi
"saturday"
katakan pada mereka pada sabtu yang membuat hatiku merona.
aku mencintaiMU Allah, dalam segenap puja dan pujiku, kaulah yang terindah.
Allah, setiap harimu penuh kejutan , tentu juga sabtu, entah kenapa setiap sabtu, kumerasakan dirimMU lebih dekat, disini Rabb... dihatiku.
Rabb.. semoga sabtu esok lebih berkah...
Amin
By : Vi Na Yildiz
this for u
Aku,
kamu, dan Cerita ini
Ada satu dimana kita seperti tersesat dalam tanya, dalam sebuah
ketidakpastian, dalam sebuah kepingan yang tak utuh. Dimana saat itu kita
kehilangan arah, kehilangan pijakan. Semua terasa pada satu titik yakni nol.
Aku merasakan itu, saat semua luka berpendar dalam sebuah
ketidakpastian, aku tergugu dalam cermin retak, tersudut dibalik jendela yang
berkabut. Aneh semua seperti sebuah mimpi. Aku selalu percaya pada sebuah
persahabatan, aku menghargai semua orang yang menawarkan persahabatan padaku.
Tapi ada pada satu titik dimana, ini adalah kuasaku yang paling
terakhir, ini adalah akhir dimana, tidak ada lagi air mata, tidak ada lagi
jeritan penuh rasa sakit. Tidak ada hangatnya sebuah pelukan persahabatan.
Aku menyerah pada ketentuan_MU, tidak ada kuasaku melebihi
kuasa_MU, Engkaulah yang Maha Agung, kiranya ini adalah balasan dari dosa-dosa
hamba dari masalu, berikanlah kekuatan untuk menjalaninya. Bimbing hamba ya
Rabb, sebab ini terlalu perih dan sakit.
Aku tak pernah menyangka ini akan terasa sangat tidak adil bagiku,
setidaknya itu yang kurasa pada awalnya. Aku tak pernah mengerti, apa setiap
orang sebegitu jahatnya padaku? Menusukku, mencaciku? Berpura-pura manis
padaku?? Aku tak pernah menyangka, luka itu nyaris membuatku hampir terbunuh,
dalam kesakitan.
Lalu. Aku bertanya pada cermin yang yang retak, dimanakah posisiku
sebenarnya?? Terinjak-injak, tersamarkan dalam rayuan kata dari bibir manis
penuh dusta. Aku tak ingin berprasangka buruk pada Allah dengan memperkenalkan
kita? Mungkin Allah sedang mengujiku dengan ujian maha dahsyat ini.
Aku sudah berusaha ikhlas, ketika semua mimpi yang ku miliki
terenggut dengan paksa, aku sudah ikhlas
ketika cinta penuh bunga yang kuharap di hempas begitu saja. Tapi jangan menyeretku
lagi dalam pusaran penuh luka. Aku lelah ya Allah. Terlalu banyak yang harus
kupikul, apakah harus dengan ini lagi.
Aku sudah menjaga jilbabku ini dengan susah payah, berjuta caci
maki kudapat demi menjaga caraku bertutur, dan menghadapi orang-orang, ku mohon
jangan karenamu hancur semua reputasi orang-orang yang berjalan sejalan
denganku dalam perjalanan dakwah ini.
Terserah kau ingin membuat cerita apalagi untuk menghinaku, untuk
menumpahkan semua inginku kedalam kubangan lumpur. Aku memutuskan untuk
meninggalkan kalian, meninggalkan semua yang berhubungan denganmu, bukanku
jahat, tapi aku memutuskan berhenti dari bersikap terlalu baik pada orang-orang
yang menusukku dari dalam.
Kau boleh, menunjukkan air matamu, menunjukkan wajah dan kata manismu
kepada semua orang, kepada orang-orang yang kusayang dan orang-orang yang
pernah menjadi bagian penting dalam hidupku. “TERSERAH”, aku tidak perduli, itu
urusanmu, bukan urusanku.
Aku telah menyerahkan semua hatiku padamu, memperkenalkan semua
orang-orang terbaik dalam hidupku padamu, aku telah memberikan semua yang bisa
kuberi padamu. Lalu apalagi yang harus kuberikan?
Lalu, kini saat semua mimpi telah kuberikan kepadamu, kau
sia-siakan begitu saja? Dimana harga dirimu? Aku telah berjuang menyembuhkan hatiku,
lalu kau mepermainkan mereka begitu saja? Dengan kata manis dan nasehatmu? Demi
Allah, apa yang harus aku lakukan?
Dulu, aku bisa memberimu pengetahuan yang aku tahu, tapi aku sadar
aku juga bukanlah makhluk sempurna, aku juga masih tertatih memikul beban berat
didalam hidupku, aku juga masih membersihkan hatiku dengan susah payah. Tak
ingin dikatakan munafik, lebih baik aku berdiam diri dengan memperhatikanmu
dari jauh.
Aku lelah menjadi kepingan yang tak berarti, tapi ku bertahan
karena aku masih punya banyak hal dihidup ini yang harus aku kejar, yang harus
aku jaga. Izinkan aku menjadi diriku sendiri yang tidak terlalu manis pada
orang lain tapi tidak juga terlalu menjaga jarak, semua biasa saja, terlalu
sakit rasanya jika terlalu dekat dengan orang yang kau sayang tapi berpura-pura
manis dihadapanmu. Semua seakan-akan palsu dan penuh omong kosong.
Ya Allah, aku tak sanggup lagi memikul beban ini sendirian, tidak
jelas aku harus memulai hidupku ini darimana lagi, aku ingin bahagia dengan
cara yang kupunya, dengan cara yang Engkau ridhai.
Ini titik terakhir dimana aku tak ingin lagi disangkut pautkan
namamu dan namaku....
innaf....
innaf....
By : Nurul silvia
my story
Serpihan Cerita di Mei penuh Cinta
Andai aku tahu apa arti dari setiap kejadian ini, aku hanyalah manusia biasa
yang mencoba bertahan ketika badai besar itu datang. Aku baru saja sembuh dari
kisah yang tak terbaca, haruskah aku merasakan sakit lagi karena sebuah kisah
dari masa lalu, yang kemudian bersanding dengan masa kiniku.
Menyedihkan ketika sesorang meminta mimpi yang pernah kau simpan rapat-rapat
dalam hatimu. Seperti itu juga aku, aku sudah merelakan semuanya, haruskah aku
mempertanyakan lagi kenapa semua kenangan yang hadir dari masa lalu itu nyaris
menusukku.
Rabbi, ampuni kesalahanku, ampuni segala perih yang kupunya ini, kiranya ini
adalah balasan kesalahan dari masa lalu ku, aku terima.
Ini adalah kesalahan yang harus ku perbaiki, bagaimanapun caranya. Ya Allah
kiranya boleh meminta, hapuskan segala noda masa lalu itu, dan berikan aku
keikhlasan untuk menerima masa depanku.
Allah, aku ingin segala masa lalu itu menjadi pelajaran agar tidak jatuh
lagi kelubang yang sama, bahkan keledai pun tidak pernah jatuh dilubang yang
sama, aku manusia ya Rabb, sebaik-baik makhluk ciptaanMu, tapi kenapa ku begitu
bodoh.
Apakah ujian darimu ini, pertanda hamba belum bisa melewati yang lama, hamba
telah tertatih-tatih memikul duka yang lama bahkan nyaris setiap hari air mata
itu jatuh, tapi kini ketika badai itu baru saja beranjak dari hidupku, aku
harus melihat lagi kisah yang dulu pernah ada ,kisah yang berbeda dengan ini,
kisah yang pernah mengisi lukaku dengan senyuman penuh bunga, dulu.
Allah, begitu banyak luka yang harus kulewati. Sendirian penuh air mata,
tidak berusaha menghapusnya, apa yang sebenarnya harus ku inginkan??? Hatiku
penuh tusukan-tusukan paku yang membuat aku berdarah-darah.
Ini untuk kesekian kalinya, aku sendirian memungut kepingan-kepingan hatiku.
Jika Kau izinkan, kumohon kembalikan lagi lega yang baru kurasa beberapa waktu
belakangan ini.
Amin Rabb
‘ Mei 12
Langganan:
Postingan (Atom)